Bouncer, Detektor Malware untuk Android Market

detail berita
Ilustrasi (Foto: Talkandroid)
CALIFORNIA - Banyaknya anggapan terhadap sistem operasi mobile Android tidak aman, ternyata membuat Google ‘gerah’. Perusahaan tersebut telah menambahkan layananan ‘behind the scenes’, dengan kode nama Bouncer untuk memindai malware di aplikasi pada Android Market.

Vice President of Engineering Google, Hiroshi Lockheimer, mempublikasi sebuah posting diblog resmi perusahaan tersebut, bahwa Bouncer secara otomatis akan memindai Android market untuk kemungkinan adanya perangkat lunak berbahaya.

Lockheimer juga menyatakan, bahwa pemindai baru tersebut tidak menambahkan proses persetujuan aplikasi, untuk pengembang atau menggangu pengalaman pengguna. Menurut postingan tersebut, layanan akan melakukan serangkaian analisis pada aplikasi baru, aplikasi yang sudah ada di toko digital dan akun pengembang.

“Cara kerjanya adalah, sekali aplikasi diunggah, layanan akan segera mulai menganalisanya untuk mengetahui malware, spyware dan trojan. Selain itu, juga untuk melihat perilaku yang mengindikasikan sebuah aplikasi ‘nakal’ dan membandingkannya terhadap aplikasi yang sebelumnya dianalisis untuk mendeteksi kemungkinan tanda peringatan,” tulis Lockheimer di blog tersebut, seperti dilansir Apple Insider, Jumat (3/1/2012).

Google tampaknya menjalankan setiap aplikasi pada infrastruktur cloud, yang mensimulasikan bagaimana hal itu akan berjalan pada perangkat Android untuk mendeteksi perilaku berbahaya. Perusahaan tersebut juga akan memonitor akun pengembang baru untuk mengawasi pelanggaran yang terulang.

Selain itu, Lockheimer juga menunjukkan beberapa fitur keamanaan yang ada di Android membuat malware menjadi kurang menggangu. Misalnya, Android menggunakan ‘sandboxing’, teknik untuk memasang dinding virtual antara aplikasi dan perangkat lunak lain. Kemudian juga ada untuk menawarkan sistem izin yang menginformasikan pengguna pada kemampuan aplikasi baru yang dipasang.

Sistem operasi mobile tersebut menjadi terkenal tahun lalu sebagai platform yang tidak aman, terlebih lagi para peneliti juga menyoroti peningkatan jumlah aplikasi berbahaya yang terdeteksi pada Android Market.
(tyo)

sumber :  http://techno.okezone.com/
Previous
Next Post »